Kategori
Bayi

Sebelum Melahirkan, Apa Saja Yang Harus Disiapkan?

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh. Halo readers…

Apakah ada pembaca setia madrepedia yang sedang menanti kedatangan anggota keluarga baru alias menanti kelahiran bayi mungil yang menggemaskan? Kalau iya, pasti sedang berbahagia. Semoga dimudahkan dan dilancarkan hingga hari lahir ya.

Nah postingan kali ini, Ibuk ingin membahas tentang aspek poin apa saja sih yang harus disiapkan Ibu sebelum melahirkan. Aspek-aspek ini berdasarkan pengalaman Ibuk menjelang melahirkan ya. Poin-poin ini bukan urutan dari mana yang paling penting ke yang bukan penting ya. Tapi, agar lebih nyaman saja untuk membacanya. Kita mulai saja ya…

Persiapkan Mental Sebelum Melahirkan

Pembaca pasti pernah dengar BABY BLUES atau POSTPARTUM DEPRESSION, kan? Itu adalah diagnosa dari Psikiater (Dokter Spesialis Kejiwaan) yang ditujukan kepada ibu yang mengalami gejala-gejala depresi setelah melahirkan. Gejala keduanya hampir mirip, bisa berupa kesedihan, kecemasan, perasaan bersalah, ketidakberdayaan dan gejala-gejala depresi lainnya. Hanya saja baby blues gejalanya lebih ringan dan lebih singkat durasi gejalanya.

Gejala-gejala tersebut diatas bisa terjadi pada siapa saja. Oleh karena itu, persiapan mental mulai dari hamil hingga menjelang hari perkiraan lahiran sangatlah penting karena akan berimbas pada situasi post-natal atau pasca melahirkan.

Aspek mental ini tentunya berbeda pada setiap Ibu hamil dan status kehamilan itu sendiri? Apakah kehamilan ini diinginkan atau tidak. Misalnya apakah yang bersangkutan hamil sebelum menikah, atau hamil yang tidak direncanakan karena anak telah banyak. Atau apakah ada perubahan situasi mendadak? Seperti mendadak suami di PHK, atau mendadak harus tinggal di rumah mertua dan lain sebagainya.

Dukungan Suami

Poin ini sangat penting, mengapa? Salah satunya adalah untuk mengindari munculnya gejala yang telah disebutkan di atas. Support system sangat diperlukan oleh Ibu yang baru melahirkan.

Dengan memiliki anak, tentu ada rutinitas yang berubah. Yang tadinya bangun pagi dibawah jam 6, setelah punya newborn harus bangun lebih pagi karena ada rutinitas lain, dan tentunya akan lebih menguras energi.

Contoh kecilnya saja pembagian shift atau jaga malam si kecil. Adanya shift tentu akan meringankan beban si Ibu yang telah lelah mengurus bayi seharian. Saat bayi bangun tengah malam alangkah baiknya jika ayah mengambil peran untuk membantu si Ibu menjaga bayi. Membuatnya berdua, tentu yang menjaganya juga harus berdua bukan? ^^

Selain itu, Ibu yang baru melahirkan, akan masuk ke masa nifas yang mana pada fase itu disebut juga masa pemulihan pasca lahiran. Kondis badan si Ibu belum kembali seperti semula. Apalagi ditambah jika ada kondisi jahitan pada perut untuk lahiran Sectio dan jahit perineum pada lahiran spontan. Kondisi tersebut sangat mempengaruhi diri psikis Ibu.

Nah, dukungan suami sangat diperlukan. Dukungan bisa berupa sentuhan fisik seperti belaian lembut, pijitan atau bisa berupa dukungan psikologis seperti menjadi pendengar keluh kesah Ibu, memberi motivasi, bahkan saat dikantor jangan lupa untuk menelepon Ibu sekedar bertanya kabar Ibu dan bayi.

Hal-hal kecil demikian sangat bernilai besar di mata Istri tau Ibu. Demikian juga perihal memberikan ASI. Sukses atau tidaknya Ibu memberikan ASI juga tergantung pada dukungan suami pada istrinya. Sang suami diharapkan bisa terus memotivasi Ibu dan membantu agar bayi bisa mendapatkan haknya untuk ASI Eksklusif selama 6 bulan bahkan bisa lebih hingga 2 tahun.

Pilihan Rumah Sakit

Ibuk mau berbagi pengalaman saat melahirkan anak-anak. Sebelum melahirkan, kami selaku orangtua sudah mencari informasi dan meminta brosur di beberapa Rumah Sakit mengenai rincian biaya lahiran.

Ada 5 aspek yang menjadi fokus kami dalam mencari dan menentukan Rumah Sakit mana yang akan digunakan.

  1. Jarak antara rumah dan Rumah Sakit yang tidak terlalu jauh,
  2. Menerima BPJS Kesehatan,
  3. Biaya lahiran yang sesuai kocek jika sewaktu-waktu BPJS tidak bisa dipakai atau ada kondisi khusus,
  4. Adanya fasilitas kegawatdaruratan, misalnya fasilitas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) untuk bayi dan terakhir
  5. Rasa trust dan nyaman yang dimiliki seorang Ibu.

Nah poin yang kelima ini spesial ya. Karena hanya Ibu yang bisa merasakannya ^^. Berdasarkan pengalaman Ibuk, rasa nyaman dan percaya ini bisa didapat dari keramah tamahan para petugas Rumah Sakit. Banyak Ibu melahirkan yang tidak mendapat pelayanan yang ramah dari suatu instansi dan itu sangat disayangkan mengingat mengingat motto dari Rumah Sakit salah satunya adalah melayani dengan prima dan hospitality (keramahan).

Kesiapan Finansial Sebelum Melahirkan

Setelah mengetahui hamil sebaiknya calon orangtua mempersiapkan budget untuk persiapan melahirkan si buah hati. Biaya melahirkan di berbagai daerah tentu berbeda-beda. Tapi sebenarnya cukup murah dan sangat membantu jika kita menggunakan BPJS Kesehatan.

Ibu-Ibu jangan gengsi ya menggunakan BPJS Kesehatan, karena itu asuransi pemerintah dan kita membayarnya setiap bulan. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dengan baik. Pelayanan yang ibuk dapatkan sama saja dengan orang lain yang bukan peserta BPJS Kesehatan.

Tapi, meskipun pembaca disini akan melahirkan menggunakan BPJS Kesehatan, tetap saja harus prepare biaya khusus jika ada pengeluaran mendadak dan penting. Misalnya jika melahirkan bayi dengan kondisi khusus kemungkinan dokter akan meresepkan obat yang tidak ditanggung BPJS Kesehatan.

Pengetahuan Merawat Newborn

Semasa hamil, Ibu sebaiknya juga membekali diri dengan berbagai informasi mengenai cara merawat newborn.

Mengapa perlu? Agar setelah melahirkan paling tidak sudah ada informasi-informasi yang di dapat Ibu mengenai tatacara mengasuh bayi. Hal itu akan mengurangi kepanikan Ibu baru saat merawat bayi. Misalnya saja mengenai tata cara memandikan bayi. Ibu bisa cari di internet dan lihat penjelasan para professional mengenai cara yang baik saat memandikan bayi.

Demikian pula dalam pemberian ASI. Orangtua baru harus sudah belajar tentang fakta dan mitos seputar ASI. Informasi tersebut bisa didapatkan dari tenaga ahlinya. Bisa dengan cara ikut seminar atau bertanya langsung dengan ahlinya.

Perlengkapan Ibu dan Newborn

melahirkan
ilustrasi baju bayi (foto dari pixabay)

Mendekati tanggal lahiran, sebaiknya sudah dipersiapkan barang-barang yang sekiranya penting untuk dibawa ke Rumah Sakit. Apa- apa saja yang harus dibawa?

  1. Baju ganti bayi beberapa helai
  2. Kain bedong
  3. Topi dan kaos kaki bayi
  4. Selimut bayi
  5. Popok bayi dan kapas pembersih setelah BAB
  6. Baju ganti Ibu yang memiliki kancing di depan agar memudahkan untuk menyusui
  7. Pembalut nifas
  8. Sarung untuk melahirkan
  9. Kelengkapan administrasi Rumah Sakit (buku Pink Kemenkes, Kartu BPJS, KTP, surat rujukan puskesmas jika diperlukan, buku kontrol kehamilan lain jika ada)

Barang – barang di atas adalah barang yang Ibuk persiapkan saat melahirkan anak-anak. Semua barang Ibuk masukkan ke dalam tas besar dan ditaroh di tempat yang mudah ditemukan jika sewaktu-waktu akan melahirkan.

Nah, buat pembaca madrepedia yang akan melahirkan, semoga artikel di ini bermanfaat bagi kesiapan anda menjelang melahirkan. Di atas poin itu semua yang paling penting adalah rasa BAHAGIA.

Menjadi Ibu adalah peran yang sangat berat. Ia menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya. Jika Ibu sering merasa lelah, sebaiknya diskusikan kepada suami apakah perlu mencari tenaga bantuan dalam merawat anak atau membersihkan rumah. Ibu yang lelah akan mudah marah dan hal itu tentu berimbas pada psikologis anak. Oleh karena itu penting bagi Ibu untuk menjaga kawarasannya dengan cara meluangkan waktu untuk rehat sejenak alias ‘me time’.

Selamat menjalani peran sebagai orangtua dan selamat membentuk generasi-generasi muda yang tangguh!

Oleh Rosdaniar

Penulis merupakan psikolog klinis di salah satu instansi pemerintah. Selain sebagai Psikolog Klinis, penulis merupakan ibu dari dua putri cantik.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.